Pusat Kesehatan Masyarakat adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

Puskesmas Mantrijeron dibangun oleh Pemerintahan Kota Yogyakarta pada tahun 1986 untuk memenuhi fungsi-fungsi tersebut. Puskesmas Mantrijeron merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang didirikan sebagai unit pelayanan kesehatan yang terdepan mewakili pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat terutama untuk wilayah kecamatan Mantrijeron Kota Yogyakarta.

Puskesmas Mantrijeron diharapkan dapat melakukan fungsinya dalam menyelenggarakan pembangunan yang berwawasan kesehatan sesuai harapan Pemerintah dan masyarakat. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang:

  1. memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
  2. hidup dalam lingkungan sehat; dan
  3. mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
  4. memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat;

Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat dengan menyelenggarakan fungsi:

  1. penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
  2. penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan

Dalam menyelenggarakan penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah, Puskesmas berwenang untuk:

  1. memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.
  2. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan; dan
  3. memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
  4. melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas;
  5. melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan berbasis masyarakat;
  6. menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor lain terkait;
  7. melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan;
  8. melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
  9. melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;

Dalam penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya, puskesmas mempunyai kewenangan untuk :

  • melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem Rujukan.
  • mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
  • melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan;
  • melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses Pelayanan Kesehatan;
  • melaksanakan rekam medis;
  • menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi;
  • menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung;
  • menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat;
  • menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan preventif;
  • menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif, berkesinambungan dan bermutu;

Penilaian kinerja Puskesmas Mantrijeron harus dilaksanakan untuk menilai apakah fungsi-fungsi Puskesmas sudah bisa dilaksanakan yang tergambar dari pencapaian indikator-indikator, program-program dan kegiatan pelayanan kesehatan. Dengan demikian diharapkan terdapat peningkatan prestasi Puskesmas baik kualitas maupun kuantitas dalam pembangunan kesehatan di Kecamatan Mantrijeron pada khususnya dan Pemerintahan Republik Indonesia pada umumnya.

Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan masyarakat telah dibangun Puskesmas, hal ini oleh Pemerintah diharapkan agar masyarakat dapat mengakses dan menjangkau pelayanan kesehatan dengan cepat dan murah sehingga derajat kesehatan di Indonesia dapat ditingkatkan kearah yang lebih baik. Begitu pula tujuan dibangunnya Puskesmas Mantrijeron oleh pemerintahan kota Yogyakarta pada tahun 1986. Puskesmas Mantrijeron merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang didirikan sebagai unit pelayanan kesehatan yang terdepan mewakili pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat terutama untuk wilayah kecamatan Mantrijeron Kota Yogyakarta.

Puskesmas Mantrijeron diharapkan dapat melakukan fungsinya dalam menyelenggarakan Pembangunan yang berwawasan kesehatan sesuai harapan pemerintah dan masyarakat. Oleh karena itu Puskesmas Mantrijeron harus dapat melaksanakan fungsinya sebagai berikut:

  1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
  2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
  3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

Tiga fungsi tersebut dapat dijabarkan melalui upaya-upaya kesehatan baik wajib maupun pengembangan yang diselenggarakan dalam bentuk program-program dan kegiatan pelayanan kesehatan baik di dalam gedung maupun di luar gedung. Program-program dan kegiatan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dapat diukur pencapaiannya dengan berbagai instrumen misalnya penilaian kinerja, Akreditasi Puskesmas dan lain-lain.

Oleh karena itu, Penilaian Kinerja Puskesmas Mantrijeron merupakan salah satu unsur penting dalam mengukur pencapaian program-program dan kegiatan pelayanan kesehatan yang dilakukan. Dengan demikian diharapkan  terdapat peningkatan prestasi Puskesmas baik kualitas maupun kuantitas dalam pembangunan kesehatan di Kecamatan Mantrijeron pada khususnya dan pemerintahan Republik Indonesia pada umumnya.

Penilaian Kinerja Puskesmas merupakan suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja/prestasi Puskesmas dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan pada wilayah kerjanya. Puskesmas harus melaksanakan Penilaian Kinerja dengan mandiri. Pelaksanaan Penilaian Kinerja Puskesmas diawasi dan dikoreksi oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. Dinas Kesehatan dapat melakukan verifikasi dan menetapkan Puskesmas ke dalam kategori I, II atau III sesuai dengan hasil pencapaian yang ada. Kemudian dari hasil tersebut dapat dilakukan  analisa sehingga dapat disimpulkan dan dicarikan solusinya jika terdapat permasalahan dalam pencapaian kinerja. Dengan demikian dapat digunakan sebagai dasar perencanaan program-program dan kegiatan pelayanan kesehatan selanjutnya agar lebih baik lagi.

Tujuan dan manfaat penilaian kinerja.

  1. Tujuan,
  2. Tujuan Umum.

Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam      mendukung tujuan pembangunan kesehatan di kabupaten/kota.

  1. Tujuan Khusus.
  1. Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan serta manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan.
  2. Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat kategori kelompok Puskesmas.
  3. Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam menyusun rencana kerja Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota  untuk tahun yang akan datang.
    1. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas
  1. Dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan  dan mendukung kebutuhan   sumber daya Puskesmas dan urgensi pembinaan Puskesmas.  
  2. Puskesmas dan dinas kabupaten/kota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan prioritasnya.
  3. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan dibandingkan dengan target yang harus dicapainya. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan yang ada di wilayah kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas.

Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas

Secara garis besar lingkup Penilaian Kinerja Puskesmas tersebut berdasarkan pada upaya-upaya Puskesmas dalam menyelenggarakan:

  1. Pelayanan kesehatan yang meliputi:
  1. Upaya Kesehatan Wajib sesuai kebijakan nasional, dimana penetapan jenis pelayanannya disusun oleh dinas kesehatan kota.
  2. Upaya Kesehatan Pengembangan  antara lain penambahan upaya kesehatan atau inovasi
  1. Pelaksanaan manajemen Puskesmas dalam penyelenggaraan kegiatan, meliputi:
  1. Proses penyusunan perencanaan, pelaksanaan lokakarya mini dan pelaksanaan peniaian kinerja
  2. Manajemen sumber daya termasuk manajemen alat, obat, keuangan dll
  1. Mutu pelayanan Puskesmas meliputi:
  1. Penilaian input pelayanan berdasarkan standar yang ditetapkan
  2. Penilaian proses pelayanan dengan menilai tingkat kepatuhannya terhadap standar pelayanan yang telah ditetapkan    
  3. Penilaian output pelayanan berdasarkan upaya kesehatan yang diselenggarakan
  4. Penilaian outcome pelayanan antara lain melalui pengukuran tingkat kepuasan pengguna jasa pelayanan Puskesmas       

Bahan dan pedoman

Bahan yang dipakai pada Penilaian  Kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan, manajemen dan mutu pelayanan Puskesmas pada tahun 2017. Sedangkan pedoman yang digunakan dalam Penilaian Kinerja Puskesmas adalah buku Pedoman penilaian kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan R.I. tahun 2006. Buku pedoman ini memberikan gambaran dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis hasil/masalah sampai dengan penyusunan laporan.

Teknis pelaksanaan

Teknis pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas Mantrijeron tahun 2017 sebagai berikut

    1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan Puskesmas tahun 2017 (bulan Januari sampai Desember 2017) dengan variabel dan subvariabel yang terdapat dalam form penilaian kinerja tahun 2017 yang disesuaikan dengan Buku Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas dari Kemenkes.

  1. Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah menjadi informasi yang dapat dijadikan dasar penilaian kinerja sehingga dengan pengolahan data ini dapat diukur prestasi kinerja Puskesmas. Pengolahan data dilakukan dengan cara menghitung sesuai dengan variabel masing-masing cakupan. Penilaian kinerja Puskesmas terdiri dari 3 komponen penilaian beserta kegiatan utama dan variabel-variabel yang perlu diolah yaitu:

  1. Komponen hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan Puskesmas

Dalam komponen hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan terdapat 2 cakupan yaitu:

  1. Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dengan target sasaran (T) dikalikan 100 àSV= H/T X100%
  2. Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub variabel (∑ SV) kemudian dibagi dengan jumlah variabel ( n ) à V (%) = ∑SV/n

Dari penghitungan variabel dan sub variabel cakupan maka dapat dimasukkan dalam 3 kelompok tingkat pencapaian yaitu:

  • KELOMPOK  I :  Tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %                 ( Kinerja Baik )
  • KELOMPOK  II :  Tingkat pencapaian hasil ≥ 81 – 90 %         ( Kinerja Cukup )
  • KELOMPOK  III            :  Tingkat pencapaian hasil ≤ 80 %                 ( Kinerja Kurang )
    1. Komponen Manajemen Puskesmas

Komponen Manajemen Puskesmas terdapat 4 variabel yaitu

  1.  Manajemen ketenagaan
  2.  Manajemen keuangan
  3.  Manajemen alat dan obat
  4.  Manajemen operasional Puskesmas

Adapun hasil yang dipergunakan dalam skala nilai adalah:

  1.  Skala 1 à  nilai   4
  2.  Skala 2 à  nilai   7
  3.  Skala 3 à  nilai  10
  1. Komponen mutu pelayanan Puskesmas  

Hasil kinerja cakupan pelayanan kesehatan

NO

JENIS   KEGIATAN

Pencapaian(%)

Tingkat Kinerja

 

UPAYA  KESEHATAN  WAJIB

90,74

Cukup

I

PROMOSI  KESEHATAN

 

 

A

Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

97,89

Baik

B

Bayi mendapat ASI Ekslusif

68,95

Kurang

C

Mendorong terbentuknya Upaya Kesehatan  Bersumber Masyarakat

100

Baik

D

Penyuluhan Napza

100

Baik

II

KESEHATAN  LINGKUNGAN

 

 

A

Penyehatan Air

99,69

Baik

B

Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman

100

Baik

C

Penyehatan Tempat Pembuangan Sampah dan Limbah

100

Baik

D

Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan Jamban Keluarga

100

Baik

E

Pengawasan Sanitasi Tempat-tempat Umum

100

Baik

F

Pengamanan Tempat Pengelolaan Pestisida

-

-

G

Pengendalian Vektor

100

Baik

III

KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KELUARGA BERENCANA

 

 

A

Kesehatan Ibu

106,08

Baik

B

Kesehatan Bayi

64,44

Kurang

C

Upaya Kesehatan Balita dan Anak Prasekolah

88,99

Cukup

D

Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja

99,09

Baik

E

Cakupan Keluarga Berencana

82,20

Cukup

IV

UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

 

 

A

Pemberian capsul vitamin A ( dosis 200.000 SI ) pada anak Balita 12 - 59 bulan, 2 kali setahun

100,00

Baik

B

Pemberian tablet besi ( 90 tablet ) pada ibu hamil

90,77

Cukup

C

Pemberian PMT pemulihan balita gizi kurang

100,00

Baik

D

Gambaran status gizi balita yang ada diwilayah yang naik berat badannya (N/D)

56,13

Kurang

E

Balita bawah garis merah (BGM), Prevalensi < 5>

99,09

Baik

V

UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

 

 

A

TB Paru (CDR)

44,07

Kurang

B

Malaria

-

-

C

Kusta

100

Baik

D

Pelayanan Imunisasi

97,47

Baik

E

Diare

94,92

Baik

F

ISPA

95,65

Baik

I

Demam Berdarah Dengue ( DBD)

95,64

Baik

J

Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV/AIDS

100

Baik

K

Pencegahan dan Penanggulangan Rabies

-

-

L

Pencegahan dan Penanggulangan Filariasis dan Schistozomiasis

-

-

M

Pengobatan Penderita Leptospirosis

100

Baik

VI

UPAYA PENGOBATAN

 

 

A

Pengobatan

60,32

Kurang

B

Pemeriksaan Laboratorium

108,53

Baik

 

TOTAL RATA-RATA

90,74

Cukup

 

Upaya Kesehatan Wajib yang dilakukan Puskesmas Mantrijeron secara keseluruhan mendapatkan nilai yang memuaskan yakni Balai Pengobatan, Kesehatan Ibu & Anak termasuk keluarga berencana.

 Akan tetapi jika dilihat dari masing-masing kegiatan masih ada kegiatan yang harus ditingkatkan lagi karena masih memiliki nilai kurang dan cukup.

NO

UPAYA  KESEHATAN  PENGEMBANGAN

Pencapaian

(%)

Tingkat kinerja

I

Upaya Kesehatan Usia Lanjut

100

Baik

II

Upaya Kesehatan Indera

100

Baik

III

Kesehatan Jiwa

73,87

Kurang

IV

Kesehatan Olahraga

100

Baik

V

Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi

92,48

Baik

VI

Perawatan Kesehatan Masyarakat

114,40

Baik

VII

Bina Pengobat Tradisional

106,41

Baik

VIII

Bina Kesehatan Kerja

100

Baik

TOTAL RATA-RATA

98,57

Baik

Tabel Nilaicakupan kinerja pelayanan kesehatan baik Upaya Kesehatan Wajib memiliki predikat Baikdan Upaya Kesehatan Pengembangan memiliki predikatCukup. Dengan demikian secara rata-rata keseluruhan cakupan pelayanan kesehatan Puskesmas Mantrijeron mendapatkan tingkat prestasikinerja Puskesmas dengan predikatBaik yakni98,57%.

 

Hasil kinerja kegiatan manajemen puskesmas

Kegiatan-kegiatan Manajemen Puskesmas Mantrijeron dibagi menjadi 4 golongan yaitu manajemen operasional,manajemen alat dan obat, manajemen keuangan dan manajemen ketenagaan/SDM. Berikut ini adalah hasil nilai kinerja dari masing-masing kegiatan manajemen Puskesmas Mantrijeron tahun 2018.

 

KEGIATAN MANAJEMEN PUSKESMAS MANTRIJERON TAHUN 2018

NO

JENIS VARIABEL

SKALA 1

NILAI= 4

SKALA 2

NILAI =7

SKALA 3

NILAI =10

NILAI

HASIL

I

MANAJEMEN OPERASIONAL PUSKESMAS

 

 

 

9,57

1

Membuat data pencapaian/cakupan kegiatan tahun lalu

Sebagian<50>

Sebagian 50 %-80 %

Semuanya 100 %

10

2

Menyusun RUK  melalui analisa dan perumusan masalah berdasarkan prioritas

Ya,beberapa ada analisa perumusan

Ya,beberapa ada analisa perumusan

Ya,seluruhnya ada analisa perumusannya

10

3

Menyusun RUK secara terisi dan lengkap

Ya ,terinci

Ya ,terinci

Ya ,terinci semuanya

10

4

Melaksanakan Lokakarya Mini bulanan

<5>

5-8 kali / tahun

9-12 kali / tahun

10

5

Melaksanakan Lokakarya Mini tribulanan/Linsek

< 2>

2-3 kali / tahun

4 kali / tahun

7

6

Membuat dan mengirimkan laporan bulanan ke kabupaten/kota tepat waktu

< 6>

6-9 kali / tahun

10-12 kali / tahun

10

7

Membuat data 10 penyakit terbesar setiap bulan

< 6>

6-8 kali / tahun

9-12 kali / tahun

10

II

MANAJEMEN ALAT DAN OBAT

 

 

 

10

1

Membuat kartu inventaris dan menampilkan  di masing-masing ruangan

< 60>

61-80 % ruang

81-100 % ruang

10

2

Melaksanakan updating daftar inventaris alat

< 3>

4-6 kali / tahun

Tiap bulan

10

3

Mencatat penerimaan dan pengeluaran obat di setiap unit pelayanan

Ya , beberapa unit

Ya , sebagian unit

Ya , seluruhan

10

4

Membuat kartu stok untuk setiap jenis obat/bahan di gudang obat secara rutin

Ya ,beberapa item obat

Ya ,sebagian besar item obat

Ya ,seluruh item obat

10

5

Menerapkan FIFO dan FEFO

Ya ,beberapa item obat

Ya ,sebagian item obat

Ya ,seluruh item obat

10

6

Adanya catatan kartu pemeliharaan alat yang menggantung di masing-masing alat

Ya, beberapa alat

Ya, sebagian alat

Ya, seluruh alat

10

III

MANAJEMEN KEUANGAN

 

 

 

10

1

Membuat catatan bulanan uang masuk –keluar dalam buku kas

Ya , tidak tentu

Ya , setiap tiga bulan

Ya , setiap bulan

10

2

Kepala Puskesmas melakukan pemeriksaan keuangan secara berkala

Ya , tidak tentu

Ya , setiap tiga bulan

Ya , setiap bulan

10

IV

MANAJEMEN KETENAGAAN

 

 

 

9,57

1

Membuat daftar/catatan kepegawaian petugas

Ada , beberapa pegawai

Ada, sebagian besar pegawai

Ada , semua

10

2

Membuat uraian tugas dan tanggung jawab setiap petugas

Ada , beberapa petugas

Ada ,sebagian petugas

Ada , seluruh petugas

10

3

Membuat rencana kerja bulanan bagi setiap petugas sesuai dengan tugas, wewenang dan tanggung jawab

Ada , beberapa petugas

Ada ,sebagian petugas

Ada , seluruh petugas

10

4

Membuat target pencapaian Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)

Ada , beberapa petugas

Ada ,sebagian petugas

Ada , seluruh petugas

10

5

Pendidikan SDM yang sesuai dengan kompetensi

< 50>

50% - 80%

81% - 100%

10

6

SDM (Dilkat)

< 50>

50% - 80%

81% - 100%

7

7

Cakupan perijinan ketenagaan (STR,SIP/SIK) bagi petugas medis, paramedis dan paramedis non keperawatan (dokter, doktergigi, bidan, perawat, gizi, sanitarian, apoteker, analis, dll)

Ada , beberapa petugas

Ada ,sebagian petugas

Ada , seluruh petugas

10

 

RATA-RATA TOTAL MANAJEMEN PUSKESMAS

 

 

 

9,78

 

Tabel hasil kinerja manajemen Puskesmas diatas menunjukkan bahwa keempat golongan kegiatan manajemen Puskesmas Mantrijeron secara keseluruhan termasuk kedalam kriteria baik.Adapun nilai kinerja masing-masing kegiatan manajemen Puskesmas yaitu manajemen operasional Puskesmas sebesar9,57(Baik),Manajemen alat dan obat sebesar 10(Baik), Manajemen  Keuangan sebesar 10(Baik) dan Manajemen Ketenagaan  sebesar9,57 (Baik).Dan rata-rata total manajemen Puskesmas 9,78 (Baik).

 

Penilaian Mutu Pelayanan Tahun 2018

NO

JENIS KEGIATAN

SKALA 3

Nilai 10

SKALA 2

Nilai 7

SKALA 1

Nilai 4

Nilai Akhir

1

Drop out pelayanan ANC (K1-K4)

< 10>

11 – 20%

>20%

10

2

Persalinan oleh tenaga kesehatan

>80%

70 – 79%

<70>

10

3

Penanganan komplikasi obsterti / resiko tinggi

>5%

4 – 4,9%

<4>

10

4

Eror rate pemeriksaan BTA

>80%

60 – 80%

<60>

10

5

Kepatuhan terhadap standar ANC

81 – 100%

51 – 80%

<50>

10

6

Kepatuhan terhadap standar pemeriksaan TB Paru

81 – 100%

51 – 80%

<50>

10

7

Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan

81 – 100%

51 – 80%

<50>

10

 

Rata-Rata

 

 

 

10

 

Dengan melihat tabel diatas hasil kinerja mutu pelayanan kesehatan Puskesmas Mantrijeron pada tahun 2018 adalah 10dan termasuk kinerja Baik. Dengan kinerja yang baik ini agar dipertahankan untuk ke depannya.

 

Hasil  Keseluruhan Kinerja Puskesmas

Hasil keseluruhan kinerja Puskesmas Mantrijeron pada tahun 2017 secara garis besar adalah sebagai berikut:

 

 

NO

KOMPONEN PENILAIAN

PENCAPAIAN

TINGKAT KINERJA

1

Cakupan  pelayanan kesehatan

90,74

Cukup

2

Pengembangan pelayanan kesehatan

98,57

Baik

3

Manajemen  Puskesmas

97,80

Baik

4

Mutu  pelayanan

100

Baik

 

Tabel nilai keseluruhan kinerja Puskesmas Mantrijeron diatas menunjukkan bahwa sebagian besar masing-masing komponen mendapatkan predikat baik. Apabila semua komponen tersebut dijumlahkan maka hasilnya menjadi:

Nilai keseluruhan kinerja =

90,74 + 98,57 +97,80+100

= 96,77

4

Jadi secara keseluruhan kinerja Puskesmas Mantrijeron tahun 2018 mendapatkan predikat Baikdengannilai kategori. 96,77%.

Analisa Hasil Kinerja

Secara garis besar hasil kinerja Puskesmas Mantrijeron tahun 2018 termasuk ke dalam kriteria Baik. Jika dilihat pada masing-masing kegiatan dan program pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas Mantrijeron ada beberapa kegiatan yang masuk kategori cukup dan bahkan kurang dari penilaian kinerja ini. Adapun kegiatan-kegiatan yang masih termasuk dalam kategori kurang adalah sebagai berikut:

NO

JENIS KEGIATANUPAYAKESEHATAN WAJIB

PENCAPAIAN (%)

TINGKAT KINERJA

I

PROMOSI KESEHATAN

 

 

1

Bayi Mendapat ASI Eksklusif

68,95

Kurang

II

KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KELUARGA BERENCANA

 

 

1

Kesehatan Bayi

64,44

Kurang

III

UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

 

 

1

Gambaran Status Gizi Balita Yang Ada di Wilayah Yang Naik Berat Badannya

56,13

Kurang

IV

UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

 

 

1

TB Paru (CDR)

44,07

Kurang

V

UPAYA PENGOBATAN

 

 

1

Pengobatan

60,32

Kurang

Tabel diatas menunjukkan bahwa semua kegiatan yang termasuk dalam kategori Kurang pada Upaya Kesehatan Wajib. Sedangkan dari Upaya Kesehatan Pengembangan yang masuk kategoriKurang adalah seperti dalam tabel berikut :

NO

UPAYA  KESEHATAN  PENGEMBANGAN

Pencapaian

(%)

Tingkat kinerja

1.

Kesehatan Jiwa

73,87

Kurang

 

Kegiatan-kegiatandan program yang termasuk ke dalam kategori Kurang harus dilakukan upaya pencarian sebab masalah dan dilakukkan pencarian solusi untuk masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan semua kegiatan tersebut harus dilakukan peningkatan dimasa yang akan datang.

Penyebab kenapa kegiatan-kegiatan tersebut hanya mendapatkan predikat cukup dan kurang tentunya ditimbulkan berbagai masalah baik yang bersifat teknis maupun sumber daya yang ada di Puskesmas Mantrijeron. Setelah dilakukan analisis masalah, kami mendapatkan permasalahan pada masing-masing kegiatan yang berpredikat kurang adalah sebagai berikut:

NO

JENIS  KEGIATAN

PERMASALAHAN

1.

Bayi Mendapat ASI Eksklusif

  • Kurangnya pengetahuan ibu yang memadai terkait cara menyusui yang tepat dan manfaat ASI dsb
  • Ibu bayi yang bekerja sehingga tidak secara efektif dapat memberi ASI Eksklusif pada bayinya
  • Pemberian susu formula kepada bayi bukan ASI

2.

Kesehatan Bayi

  • Penyakit selama masa pertumbuhan dapat menghambat tumbuh kembang anak
  • Anak yang kurang gizi memiliki daya tahan tubuh yang lemah terhadap infeksi
  • Tingkat kebersihan lingkungan sekitar yang kurang baik

3.

Gambaran Status Gizi Balita Yang Ada di Wilayah Yang Naik Berat Badannya

  • Orang tua belum memahami tentang menu sehat seimbang untuk balita
  • Pola makan dan pola asuh yang belum benar
  • Budaya bergeser ke makanan instan
  • Balita banyak yang sedang sakit
  • Tingkat kebersihan lingkungan rumah yang tidak baik

4.

TB Paru (CDR)

  • Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pencegahan dan bahaya penyakit ini
  • Meningkatnya kepadatan penduduk di masing-masing wilayah
  • Bakteri yang berasal dari tingkat kebersihan lingkungan rumah yang tidak baik

5.

Kesehatan Jiwa

  • Banyak keluarga pasien yang malu berobat dengan penyakit jiwa

Berdasarkan permasalahan yang ditemui dapat dirangkum bahwa permasalahan yang sangat esensial adalah pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan masih kurang. Walaupun pada tahun 2018 sudah dilakukan banyak penyuluhan–penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang  kesehatan akan tetapi kesadaran dan pengetahuan masyarakat masih kurang.Hal demikian dapat disebabkan karena ketidaktahuan atau memang karena kekurang pedulian masyarakat akan kesehatan baik pribadi maupun lingkungannya.

Sebagai bahan dasar menetapkan alternatif solusi untuk memecahkan masalah diatas berikut ini kami paparkan analisis SWOT yang telah dilakukan

KEKUATAN (STRENGTH)

KELEMAHAN(WEAKNESS)

  1. Visi dan Misi Puskesmas Mantrijeon
  1. Ketersediaan tenaga masih kurang
  1. Puskesmas Mantrijeon sudah ter-Akreditasi pada Tahun 2015
  1. Kemitraan/ koordinasi dengan lintas sektor dan Lintas program masih kurang baik
  1. Sistem pencatatan pelaporan yang baik
  1. Keterbatasan sarana pembuangan air limbah
  1. Job description petugas cukup jelas
  1. Lahan Puskesmas yang masih kurang untuk dilakukan pengembangan
  1. Adanya pedoman, SOP dan juklak/juknis yang terkait dengan program/manajemen
  1. Kebiasaan masyarakat perkotaan
  1. UU Kesehatan tentang ijin praktek SaranaKesehatan
  1. Karakteristik penduduk perkotaan yang sangat sibuk dan cukup sulit untuk berkoordinasi
  1. Pelatihan secara berkala untuk petugas

 

  1. Letak Puskesmas yang strategis

 

PELUANG(OPPORTUNITIES)

ANCAMAN (THREAT)

  1. Wilayah Puskesmas yang padat penduduk danDAS(Daerah Aliran Sungai)
  1. UU Kesehatan tentang ijin Praktek Sarana  Kesehatan
  1. Adanya KelurahanSiaga. Tuntutan masyarakat dalam peningkatan dalam Peningkatan mutu pelayanan
  1. Budaya / pola hidup masyarakat yang tidak sehat (merokok, tidak mengonsumsi sayur, tidak mau berolahraga)
  1. Banyak kader kesehatan yang cukup aktif

3.   Tingkat polusi / pencemaran lingkungan yang meningkat

  1. Lingkungan area kantor-kantor instansi

 

  1. PPK BLUD Puskesmas

 

 

 

 

Berdasarkan analisis SWOT dan identifikasi permasalahan yang ada di Puskesmas dan wilayah maka dapat ditetapkan dan diterapkan solusi-solusi demi meningkatkan kinerja Puskesmas Mantrijeron untuk masa yang akan datang sebagai berikut:

  1. Menyelenggarakan penyuluhan-penyuluhanyang lebih efektif bagi masyarakat melalui berbagai media terutama tentang PHBS,ASI Eksklusif dan kesehatan lingkungan.
  2. Mengajukan pengadaan tenaga/petugas Puskesmas
  3. Menyelenggarakan koordinasi bersama kader-kader masyarakat dan lintas sektor melalui berbagai kegiatan
  4. Membuat sistematika komunikasi dan koordinasi dengan kader-kader masyarakat dan lintas sektor sehingga lebih efektif dan efisien
  5. Membuat timeline inspeksi terhadap kegiatan-kegiatan  penyehatan lingkungan agar lebih terstruktur dalam menyelenggarakan kegiatan kesehatan lingkungan
  6. Mengoptimalkan sistem pencatatan dan pelaporan Puskesmas Mantrijeron
  7. Bekerjasama dengan tenaga kesehatan yang ada di masyarakat seperti LSM, BPS, dsb untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat

 

REKAPITULASI PERHITUNGAN CAKUPAN KOMPONEN KEGIATAN

KINERJA PUSKESMAS

PUSKESMAS           : Mantrijeron

KOTA                         : Yogyakarta

Tahun                       : 2018

 

HASIL KINERJA UPAYA KESEHATAN WAJIB TAHUN 2018

No.

KOMPONEN KEGIATAN

HASIL CAKUPAN (%)

I

UPAYA PROMOSI KESEHATAN

91,71

II

UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN

99,95

III

UPAYA KIA TERMASUK KB

88,16

IV

UPAYA PERBAIKAN GIZI

89,20

V

UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

90,97

VI

UPAYA PENGOBATAN

84,43

 

 

 

CAPAIAN UPAYA KESEHATAN WAJIB TAHUN 2018

 

 

 

HASIL KINERJA UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN TAHUN 2018

No.

KOMPONEN KEGIATAN

HASIL CAKUPAN (%)

I

UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT

100

II

UPAYA KESEHATAN INDERA

100

III

KESEHATAN JIWA

73,87

IV

KESEHATAN OLAHRAGA

100

V

PENCEGAHAN & PENANGGULANGAN PENYAKIT GIGI

92,48

VI

PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT

114,40

VII

BINA PENGOBATAN TRADISIONAL

106,41

VIII

BINA KESEHATAN KERJA

100

 

CAPAIANUPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN TAHUN 2018

HASIL KINERJA KEGIATAN MANAJEMEN PUSKESMAS TAHUN 2018

No.

KOMPONEN KEGIATAN

NILAI AKHIR

I

MANAJEMEN OPERASIONAL PUSKESMAS

9,57

II

MANAJEMEN ALAT DAN OBAT

10

III

MANAJEMEN KEUANGAN

10

IV

MANAJEMEN KETENAGAAN

9,57

 

NILAI AKHIRKEGIATAN MANAJEMEN PUSKESMAS TAHUN 2018

HASIL PENILAIAN MUTU PELAYANAN TAHUN 2018

NO

JENIS KEGIATAN

Nilai Akhir

1

Drop out pelayanan ANC (K1-K4)

10

2

Persalinan oleh tenaga kesehatan

10

3

Penanganan komplikasi obsterti / resiko tinggi

10

4

Eror rate pemeriksaan BTA

10

5

Kepatuhan terhadap standar ANC

10

6

Kepatuhan terhadap standar pemeriksaan TB Paru

10

7

Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan

10

 

NILAI AKHIR PENILAIAN MUTU PELAYANAN TAHUN 2018

KESIMPULAN

Puskesmas Mantrijeron telah melaksanakan penilaian  kinerja tahun 2018 dengan hasil kinerja Puskesmas sebagai berikut :

  1. Cakupan  Pelayanan  dengan hasil akhir                     94,65%--- à BAIK
  2. Kegiatan Manajemen dengan hasil akhir                   97.80%--- à BAIK
  3. Kegiatan Mutu Pelayanan dengan hasil akhir           100%----- à BAIK

 

SARAN

  1. Pembentukan dan pelatihan tim khusus dalam melakukan penilaian kinerja
  2. Peningkatan SDM Puskesmas Mantrijeron baik dari segi kualitas dan kuantitas
  3. Monitoring dan Evaluasi dari Dinas Kesehatan Kota lebih ditingkatkan